DARWIS (TERELIYE)
DARWIS (TERELIYE)
A.
Kehidupan Pribadi Tere Liye
Tere Liye lahir pada 21 Mei 1979, ia merupakan anak dari
seorang petani biasa yang tumbuh dewasa di pedalaman Sumatera. Nama asli Tere Liye adalah Darwis. Tere Liye
hanya nama pena yang diberikan di setiap karyanya. Tere Liye adalah anak keenam
dari tujuh bersaudara. Tere Liye menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 2 Kikim
Timur, Sumatera Selatan. Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 2
Kikim, Sumatera Selatan. Setelah itu, pendidikan menengah atasnya di SMAN 9
Bandar Lampung. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan tingginya di
Universitas Indonesia dan berkuliah di Fakultas Ekonomi. Tere Liye menikah
dengan Riski Amelia, dan dari pernikahan tersebut mereka
dikaruniai dua orang anak yaitu Abdullah Pasai dan Faizah Azkia. Karya-Karya Tere Liye
·
Hafalan
Shalat Delisa (2005)
·
Moga
Bunda Disayang Allah (2005)
·
Sepotong
Hati Yang Baru
·
Berjuta
Rasanya
·
Kisah
Sang Penandai (2007)
·
Ayahku
(BUKAN) Pembohong
·
Bidadari
– Bidadari Surga (2008)
·
Sunset
Bersama Rosie (2008)
·
Rembulan
Tenggelam di Wajahmu (2009)
·
Burlian
(2009)
·
Daun
Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (2010)
·
Pukat
(2010)
·
Dikatakan
Atau Tidak Dikatakan, Itu Tetap Cinta
·
Eliana
(2011)
·
Negeri
Para Bedebah (2012)
·
Kau,
Aku dan Sepucuk Angpau Merah (2012)
·
Amelia
(2013)
·
Negeri
Di Ujung Tanduk (2013)
·
Bumi
(2014)
- Rindu
(2014)
- Bulan
(2015)
- Pulang
(2015)
- Matahari
(2016)
- Hujan
(2016)
- Tentang
Kamu (2016)
- #AboutLove
(2016)
- #AboutFriends
(2017)
- Bintang
(2017, Coming soon!)
Sisi misterius dari
novelis Tere Liye memang menjadi salah satu keunikan yang membuatnya berbeda
dengan penulis lain. Dalam sebuah pengakuannya kepada perwakilan dari Republika
Penerbit, Tere Liye pernah mengatakan bahwa dirinya enggan menjadi sosok
terkenal.
Sebagai alumni dari
kampus terbaik di Indonesia, Darwis memiliki pemikiran yang kritis. Tak jarang,
melalui akun media sosial, Tere Liye melontarkan pendapatnya tentang berbagai
kebijakan pemerintah.
Tidak hanya aktif dalam menyuarakan pendapat, Tere Liye juga tidak segan
menunjukkan protes melalui tindakan nyata. Salah satunya adalah terkait
tingginya pajak yang ditetapkan untuk para penulis. Dia pun sempat meminta
penerbit untuk menghentikan proses pencetakan buku-bukunya.
Salah satu karya buku best seller
dan di filmkan pada 22 desember 2011 yang di sutradarai oleh sony gaokasak
serta dibintangi oleh chantiq schagerl
yaitu hafalan shalat delisa. Dalam novel itu berisi tentang tragedy
tsunami aceh.
Novel ini
berfokus pada kisah gadis kecil bernama Delisa (Chantiq Schagerl). Ia bersama
keliarganya tinggal di Lhok Nga, sebuah desa kecil yang berada di tepi pantai
Aceh. Ayahnya bernama Abi Usman (Reza rahardian), bekerja di sebuah kapal
tanker perusahaan minyak. Ketika ayahnya bekerja, delisa menghabiskan waktunya
bersama sang ibu (Nirina zubir) serta ketiga(Riska Tania apriadi).
Pada 26
Desember 2004, tepat sebelum tsunami menerjang delisa bersama ibunya sedang
bersiap untuk ujian praktik shalat. Tiba-tiba terjadi gempa sangat dahsyat dan membuat
keluarga delisa begitu ketakutan. Tak
lama kemudian, tsunami datang dan memporak-porandakan desa kecilnya. Tubuh
kecil Delisa bersama ratusan ribu warga lainnya hanyut terbawa arus entah ke
mana. Setelah berhari-hari pingsan dan terdampar di cadas bukit, Delisa
akhirnya diselamatkan Smith (Mike Lewis), tentara Angkatan Darat Amerika.
Sayangnya, Delisa mengalami luka cukup parah hingga membuat kakinya harus
diamputasi. Ayah Delisa, yang mendengar bencana tersebut, langsung pulang
menuju tempat tinggalnya. Ia pun harus menerima fakta kalau ketiga putrinya
telah ditemukan tak bernyawa, sementara istrinya masih hilang. Abi Usman segera
mencari Delisa dan menemukan putrinya itu sedang dirawat Smith. Sebelum sang
ayah datang, Smith bahkan sempat berniat mengadopsi Delisa.
Delisa sangat senang bisa berkumpul
dengan ayahnya lagi. Meski begitu, ia juga tak bisa menyembunyikan kesedihan
karena kehilangan kakak dan ibunya. Pesan moral anak dalam novel hafalan shalat delisa, meliputi :
1. Kepedulian dan empati yaitu kemampuan Delisa
menanggapi perasaan, pikiran dan pengalaman orang lain.
2. Kerja sama yaitu Delisa bersedia
menggabungkan tenaganya dengan tenaga orang lain (temannya) untuk mencapai
tujuan bersama.
3. Berani yaitu Delisa bisa
menangani kesulitan dan berani menghadapi bahaya.
4. Keteguhan hati dan komitmen
yaitu Delisa mempertahankan keinginannya untuk menghafal bacaan sholat.
5. Suka menolong yaitu Delisa
membantu teman temannya.
6. Kejujuran dan integritas yaitu
Delisa berbicara apa adanya dan tidak berbohong.
7. Mandiri dan percaya diri yaitu
Delisa yang berusaha memenuhi kebutuhannya sendiri.
8. Loyalitas yaitu Delisa yang
setia kepada komitmen untuk terus menghafal bacaan sholat. 9. Rasa bangga yaitu
perasaan senang Delisa saat menyelesaikan tugasnya.
10. Banyak akal yaitu kemampuan
Delisa mengatasi kesukarannya.
11. Sikap respek yaitu Delisa
menghormati seseorang.
Komentar
Posting Komentar